Arkeolog Korea Selatan menyatakan, bahwa mereka telah menemukan bibit padi setempat yang sudah diketahui paling kuno di dunia, dan sekali lagi mendorong maju ribuan tahun rekor saat ini tentang sumber makanan pokok Asia.
Di kawasan tengah Korea Selatan tergali 59 biji padi cokelat yang hangus, melalui penentuan tahun dengan sinar radioaktif, menunjukkan, bahwa tahun garapan tumbuh-tumbuhan ini, sejak 14.000-15.000 tahun silam telah dimulai.
Profesor Universitas Negeri Zhong Bei, Qing Zhou, Li Yonghe mengatakan bahwa temuan ini membuat daerah sumber asal padi-padian dan pandangan evolusi yang diakui umum ini mendapat ujian.
Seperti dikutip AFP, Li Yonghe mengatakan sebelum ini pada umumnya orang menganggap, bahwa padi karbonisasi yang ditemukan di sekitar Sungai Yangzhi dan Sungai Kuning, China, merupakan padi-padian yang paling kuno di dunia, tahunnya hingga sekarang di antara 10.500-11.000 tahun silam.
Dan temuan terbaru juga menunjukkan, padi mungkin juga berevolusi di daerah utara yang lebih jauh. Yang menemukan biji padi kuno tersebut di atas adalah Li Yonghe dan koleganya yaitu Yu Zhong Yong, lokasi penemuan di bekas peninggalan Sorori, Karesidenan Qing Yuan, Bei Dao, Zhong Qing, kawasan tersebut berada di lintang utara antara 36-37 derajat.
Li Yonghe menyatakan, bahwa penggalian dilakukan antara tahun 1997-1998, dan pada tahun 2001 sekali lagi dilakukan penggalian. Ia mengatakan, bahwa gen-gen padi tersebut tidak sama dengan jenis padi yang sekarang, dan hal itu dapat membantu peneliti melacak proses evolusi mereka.
Di kawasan tengah Korea Selatan tergali 59 biji padi cokelat yang hangus, melalui penentuan tahun dengan sinar radioaktif, menunjukkan, bahwa tahun garapan tumbuh-tumbuhan ini, sejak 14.000-15.000 tahun silam telah dimulai.
Profesor Universitas Negeri Zhong Bei, Qing Zhou, Li Yonghe mengatakan bahwa temuan ini membuat daerah sumber asal padi-padian dan pandangan evolusi yang diakui umum ini mendapat ujian.
Seperti dikutip AFP, Li Yonghe mengatakan sebelum ini pada umumnya orang menganggap, bahwa padi karbonisasi yang ditemukan di sekitar Sungai Yangzhi dan Sungai Kuning, China, merupakan padi-padian yang paling kuno di dunia, tahunnya hingga sekarang di antara 10.500-11.000 tahun silam.
Dan temuan terbaru juga menunjukkan, padi mungkin juga berevolusi di daerah utara yang lebih jauh. Yang menemukan biji padi kuno tersebut di atas adalah Li Yonghe dan koleganya yaitu Yu Zhong Yong, lokasi penemuan di bekas peninggalan Sorori, Karesidenan Qing Yuan, Bei Dao, Zhong Qing, kawasan tersebut berada di lintang utara antara 36-37 derajat.
Li Yonghe menyatakan, bahwa penggalian dilakukan antara tahun 1997-1998, dan pada tahun 2001 sekali lagi dilakukan penggalian. Ia mengatakan, bahwa gen-gen padi tersebut tidak sama dengan jenis padi yang sekarang, dan hal itu dapat membantu peneliti melacak proses evolusi mereka.