Chappell dan timnya menemukan spesies ganggang yang dinamakan Botryococcus brauniiyang jejak kimianya, yang berupa minyak, berubah menjadi kepingan deposit batu bara dan minyak bumi. Organisme ini hidup di bumi sejak lebih dari 500 tahun lalu dan masih hidup hingga saat ini. "Perusahaan kimia dan petrokimia besar pun telah mempelajarinya," kata Chappell. Apabila para ilmuwan berhasil menangkap cetak biru genetis dari proses biosintesis minyak bernilai tinggi ini, mereka akan dapat mengembangkan gen untuk membuat produksi bahan bakar alternatif. Ganggang kuno yang ditemukan sebuah tim peneliti bisa menjadi sumber energi masa depan. Pasalnya, ganggang tersebut bisa memproduksi bahan bakar nabati secara mandiri. Hal ini dilaporkan oleh tim peneliti pimpinan Joe Chappell dari University of Kentucky College of Agriculture.
(Klik untuk memperbesar)
Saat ini, para ilmuwan berupaya mengisolasi gen yang diperlukan, melakukan karakterisasi sifat-sifat biokimia yang terdapat dalam gen itu, untuk selanjutnya membuat ragi yang bisa menghasilkan minyak bernilai tinggi ini.
Menurut profesor Tim Devarenne, salah satu anggota tim yang berasal dari Texas A&M University, studi ini berhasil mengenali mekanisme molekular pembentukan hidrokarbon yang tidak ditemui pada organisme lain. Studi ini juga membuka wawasan mengenai proses pembentukan hidrokarbon.