Bekam atau Hijamah adalah teknik terapi atau penyembuhan dengan jalan membuang darah kotor (racun yang berbahaya) dari dalam tubuh melalui permukaan kulit. Adapun ia -bekam- tidak hanya bermanfaat sebagai suatu usaha yang dilakukan untuk suatu penyembuhan, lebih dari itu, rutin melakukannya akan memberikan dampak positif dalam upaya pencegahan penyakit dalam rangka menjaga kesehatan.
Perkataan Al Hijamah berasal dari istilah bahasa arab : Hijama (حجامة) yang berarti pelepasan darah kotor. Sedangkan dalam bahasa Inggris disebut dengan cupping, dan dalam bahasa melayu dikenal dengan istilah, bekam. Di Indonesia dikenal pula dengan istilah kop atau cantuk.
Bekam merupakan pengobatan yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, sebagaimana dijelaskan dalam hadist Bukhari:
Dari Ibnu Abbas r.a. Rasulullah bersabda : "Kesembuhan (obat) itu ada pada tiga hal: dengan minum madu, pisau hijamah (bekam), dan dengan besi panas. Dan aku melarang ummatku dengan besi panas." (Hadist Bukhari)
JENIS BEKAM
1. Bekam Basah (Damawiyah)
Jenis bekam basah adalah bekam yang dilakukan oleh Nabi, maka dari itu disebut sunnah Nabi.
Disini permukaan kulit disedot terlebih dahulu, lalu dilukai atau disayat dengan menggunakan lancet (jarum yang tajam) atau pisau bedah kemudian disekitarnya disedot kembali untuk mengeluarkan darah yang berisi sisa-sisa toksid dari dalam tubuh. Setiap sedotan dibiarkan selama 2-3 menit kemudian dibuang kotorannya dengan cara ditempatkan pada cawan atau tempat sampah khusus. Maksimal sedotan tidak lebih dari 7 kali. Darah yang mengandung toksid berwarna hitam pekat seperti jeli atau berbuih. Jarak waktu pengulangan bekam di tempat yang sama adalah 2-3 minggu. Bekas luka insya Allah akan hilang dalam 2-3 hari jika diurut dengan minyak habbatssauda atau minyak zaitun atau minyak but-but dan bekasnya tidak terkena air selama 3-4 jam setelah berbekam.
2. Bekam Kering (Jaafah )
Bekam jenis ini adalah pengembangan dari bekam basah. Bekam kering bermanfaat untuk membuang angin serta melegakan sakit secara emergensi tanpe melukai kulit. Dapat melemaskan otot-otot yang kaku. Disini pengkopan hanya dilakukan satu kali selama 15-20 menit. Setelah selesai baru dioleskan lagi minyak untuk mempercepat menghilangkan lebam bekas bekam kering tersebut.
Ada 4 teknik bekam yang biasa dilakukan :
1.Teknik statis, dimana titik yang dituju langsung dihisap
2.Teknik seluncur, dimana sebelum mendapatkan titik yang dimaksud tubuh diolesi dulu dengan minyak kemudian di kop dengan gelas bekam kemudian diseluncurkan. Teknik ini biasanya digunakan untuk membuang angin.
3.Teknik tarik, biasanya digunakan pada dahi, dengan cara dihisap kemudian ditarik, demikian berkali-kali.
4.Teknik limfatik, yaitu sebelum menemukan titik yang akan dibekam bagian tubuh yang akan dibekam dipalpasi (diraba), bila terasa ada sesuatu yang menonjol seperti gumpalan-gumpalan yang berbentuk pasir, beras atau kacang hijau, hisap dengan menggunakan gelas bekam.
Fungsi teknik limfatik adalah untuk mengaktifkan kembali leukosit dalam menjalankan tugasnya yaitu membasmi kuman, bakteri dan virus yang melemahkan sistem imunitas.
Tata Cara Teknik-Teknik Bekam
1. Bekam basah (Hijamah Rothbah), wet cupping
Metode pembekaman ini merupakan metode pengeluaran darah statis atau darah kotor yang dapat membahayakan tubuh jika tidak dikeluarkan.
Tata cara bekam basah :
Lakukan pemijatan / urut seluruh tubuh dengan minyak habbats atau but-but atau zaitun selama 5-10 menit, agar peredaran darah menjadi lancar dan pengeluaran toksid menjadi optimal. Hisap / vacuum dengan gelas kaca pada permukaan kulit yang sudah ditentukan titik-titiknya. 3-5 kali pompa, biarkan selama 3-5 menit untuk memberikan kekebalan pada kulit saat dilakukan penyayatan. Kemudian lepas gelas kaca tersebut, basuh kulit dengan alkohol atau betadine untuk membersihkan permukaan kulit yang akan dibekam dari kuman, lakukan penyayatan dengan lancet/ jarum/ pisau bedah, sayatan disesuaikan dengan diameter/ lingkaran gelas tersebut, lalu hisap dengan alat cupping set dan hand pump untuk menyedot darah kotor. Hisap/ vacuum sebanyak 3-5 kali pompa (disesuaikan dengan ketahanan pasien) dan biarkan selama 3-5 menit. Buang darah yang kotor (pada cawan yang telah disiapkan), kemudian lakukan pembekaman lagi pada tempat yang sama. Biarkan 2-3 menit, lakukan hal ini sampai 3 kali dan maksimal 5 kali jika pada kondisi pasien tertentu bisa sampai maksimal 7 kali. Setelah selesai bekas bekaman diberi anti septik /minyak But-but, agar tidak terjadi infeksi dan luka cepat sembuh. Pembekaman dapat dilakukan tiap hari pada titik-titik yang berbeda-beda dan berikan jangka waktu 2-3 pekan untuk titik yang sama. Atau 4 pekan sekali melakukan pembekaman. Sebaiknya dilakukan diagnosa sebelum pembekaman agar dicapai suatu ketepatan dalam pengobatan dan tidak membahayakan pasien.
2. Bekam kering /hijamah jaafah / dry cupping
Metode ini hanya dilakukan untuk menghilangkan rasa nyeri dan melenturkan otot-otot pada punggung dan badan bagian belakang. Tindakan ini dilakukan untuk penyakit ringan. Cara bekam kering :Massage/ urut seluruh badan bagian belakang dengan minyak but-but/zaitun/minyak habbatssauda selama 5 menit.Hisap/vacuum dengan gelas kaca pada permukaan kulit dan pada titik yang sudah ditentukan. Hal ini sebaiknya dilakukan 3-5 kali pompa dan biarkan selama 10-15 menit. Lepaskan gelas kaca tersebut dan urut kembali bekas bekaman dengan menggunakan minyak selama 2-3 menit.
3. Bekam seluncur/ meluncur
Metode ini sebagai ganti kerokan yang dapat membahayakan kulit karena dapat merusak pori-pori. Tindakan ini bermanfaat untuk membuang angin pada tubuh, melemaskan otot-otot dan melancarkan peredaran darah.Cara bekam seluncur : Urut seluruh badan bagian belakang dengan menggunakan minyak secukupnya sebagai pelemasan. Hisap/vacuum dengan gelas kaca pada permukaan kulit 1-3 kali pompa, kemudian gerakkan gelas kaca tersebut dari arah bawah ke atas atau dari atas ke bawah dengan perlahan sampai nampak warna kemerahan. Hal ini cukup dilakukan 2-3 menit. Lepas gelas kaca tersebut dan urut kembali dengan minyak selama 2-3 menit.
4. Bekam tarik
Metode ini hanya untuk menghilangkan rasa nyeri dan penat di bagian dahi, kening dan bagian yang pegal-pegal.Caranya : Dengan menyedotkan gelas kaca secukupnya di dahi/ bagian yang pegal kemudian ditarik berulang-ulang sampai kulit menjadi kemerahan.
Perkataan Al Hijamah berasal dari istilah bahasa arab : Hijama (حجامة) yang berarti pelepasan darah kotor. Sedangkan dalam bahasa Inggris disebut dengan cupping, dan dalam bahasa melayu dikenal dengan istilah, bekam. Di Indonesia dikenal pula dengan istilah kop atau cantuk.
Bekam merupakan pengobatan yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, sebagaimana dijelaskan dalam hadist Bukhari:
Dari Ibnu Abbas r.a. Rasulullah bersabda : "Kesembuhan (obat) itu ada pada tiga hal: dengan minum madu, pisau hijamah (bekam), dan dengan besi panas. Dan aku melarang ummatku dengan besi panas." (Hadist Bukhari)
JENIS BEKAM
1. Bekam Basah (Damawiyah)
Jenis bekam basah adalah bekam yang dilakukan oleh Nabi, maka dari itu disebut sunnah Nabi.
Disini permukaan kulit disedot terlebih dahulu, lalu dilukai atau disayat dengan menggunakan lancet (jarum yang tajam) atau pisau bedah kemudian disekitarnya disedot kembali untuk mengeluarkan darah yang berisi sisa-sisa toksid dari dalam tubuh. Setiap sedotan dibiarkan selama 2-3 menit kemudian dibuang kotorannya dengan cara ditempatkan pada cawan atau tempat sampah khusus. Maksimal sedotan tidak lebih dari 7 kali. Darah yang mengandung toksid berwarna hitam pekat seperti jeli atau berbuih. Jarak waktu pengulangan bekam di tempat yang sama adalah 2-3 minggu. Bekas luka insya Allah akan hilang dalam 2-3 hari jika diurut dengan minyak habbatssauda atau minyak zaitun atau minyak but-but dan bekasnya tidak terkena air selama 3-4 jam setelah berbekam.
2. Bekam Kering (Jaafah )
Bekam jenis ini adalah pengembangan dari bekam basah. Bekam kering bermanfaat untuk membuang angin serta melegakan sakit secara emergensi tanpe melukai kulit. Dapat melemaskan otot-otot yang kaku. Disini pengkopan hanya dilakukan satu kali selama 15-20 menit. Setelah selesai baru dioleskan lagi minyak untuk mempercepat menghilangkan lebam bekas bekam kering tersebut.
Ada 4 teknik bekam yang biasa dilakukan :
1.Teknik statis, dimana titik yang dituju langsung dihisap
2.Teknik seluncur, dimana sebelum mendapatkan titik yang dimaksud tubuh diolesi dulu dengan minyak kemudian di kop dengan gelas bekam kemudian diseluncurkan. Teknik ini biasanya digunakan untuk membuang angin.
3.Teknik tarik, biasanya digunakan pada dahi, dengan cara dihisap kemudian ditarik, demikian berkali-kali.
4.Teknik limfatik, yaitu sebelum menemukan titik yang akan dibekam bagian tubuh yang akan dibekam dipalpasi (diraba), bila terasa ada sesuatu yang menonjol seperti gumpalan-gumpalan yang berbentuk pasir, beras atau kacang hijau, hisap dengan menggunakan gelas bekam.
Fungsi teknik limfatik adalah untuk mengaktifkan kembali leukosit dalam menjalankan tugasnya yaitu membasmi kuman, bakteri dan virus yang melemahkan sistem imunitas.
Tata Cara Teknik-Teknik Bekam
1. Bekam basah (Hijamah Rothbah), wet cupping
Metode pembekaman ini merupakan metode pengeluaran darah statis atau darah kotor yang dapat membahayakan tubuh jika tidak dikeluarkan.
Tata cara bekam basah :
Lakukan pemijatan / urut seluruh tubuh dengan minyak habbats atau but-but atau zaitun selama 5-10 menit, agar peredaran darah menjadi lancar dan pengeluaran toksid menjadi optimal. Hisap / vacuum dengan gelas kaca pada permukaan kulit yang sudah ditentukan titik-titiknya. 3-5 kali pompa, biarkan selama 3-5 menit untuk memberikan kekebalan pada kulit saat dilakukan penyayatan. Kemudian lepas gelas kaca tersebut, basuh kulit dengan alkohol atau betadine untuk membersihkan permukaan kulit yang akan dibekam dari kuman, lakukan penyayatan dengan lancet/ jarum/ pisau bedah, sayatan disesuaikan dengan diameter/ lingkaran gelas tersebut, lalu hisap dengan alat cupping set dan hand pump untuk menyedot darah kotor. Hisap/ vacuum sebanyak 3-5 kali pompa (disesuaikan dengan ketahanan pasien) dan biarkan selama 3-5 menit. Buang darah yang kotor (pada cawan yang telah disiapkan), kemudian lakukan pembekaman lagi pada tempat yang sama. Biarkan 2-3 menit, lakukan hal ini sampai 3 kali dan maksimal 5 kali jika pada kondisi pasien tertentu bisa sampai maksimal 7 kali. Setelah selesai bekas bekaman diberi anti septik /minyak But-but, agar tidak terjadi infeksi dan luka cepat sembuh. Pembekaman dapat dilakukan tiap hari pada titik-titik yang berbeda-beda dan berikan jangka waktu 2-3 pekan untuk titik yang sama. Atau 4 pekan sekali melakukan pembekaman. Sebaiknya dilakukan diagnosa sebelum pembekaman agar dicapai suatu ketepatan dalam pengobatan dan tidak membahayakan pasien.
2. Bekam kering /hijamah jaafah / dry cupping
Metode ini hanya dilakukan untuk menghilangkan rasa nyeri dan melenturkan otot-otot pada punggung dan badan bagian belakang. Tindakan ini dilakukan untuk penyakit ringan. Cara bekam kering :Massage/ urut seluruh badan bagian belakang dengan minyak but-but/zaitun/minyak habbatssauda selama 5 menit.Hisap/vacuum dengan gelas kaca pada permukaan kulit dan pada titik yang sudah ditentukan. Hal ini sebaiknya dilakukan 3-5 kali pompa dan biarkan selama 10-15 menit. Lepaskan gelas kaca tersebut dan urut kembali bekas bekaman dengan menggunakan minyak selama 2-3 menit.
3. Bekam seluncur/ meluncur
Metode ini sebagai ganti kerokan yang dapat membahayakan kulit karena dapat merusak pori-pori. Tindakan ini bermanfaat untuk membuang angin pada tubuh, melemaskan otot-otot dan melancarkan peredaran darah.Cara bekam seluncur : Urut seluruh badan bagian belakang dengan menggunakan minyak secukupnya sebagai pelemasan. Hisap/vacuum dengan gelas kaca pada permukaan kulit 1-3 kali pompa, kemudian gerakkan gelas kaca tersebut dari arah bawah ke atas atau dari atas ke bawah dengan perlahan sampai nampak warna kemerahan. Hal ini cukup dilakukan 2-3 menit. Lepas gelas kaca tersebut dan urut kembali dengan minyak selama 2-3 menit.
4. Bekam tarik
Metode ini hanya untuk menghilangkan rasa nyeri dan penat di bagian dahi, kening dan bagian yang pegal-pegal.Caranya : Dengan menyedotkan gelas kaca secukupnya di dahi/ bagian yang pegal kemudian ditarik berulang-ulang sampai kulit menjadi kemerahan.